Membangun Jiwa dan Raga dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Senin,
27 Mei 2024 ~ Oleh Baihaqi Aditya ~ Dilihat 2249 Kali
Oleh: 1) Hanin Nafi’ Rosida (Jurnalistik Smansade, XI-9)
2) Erika Puji Lestari (Jurnalistik Smansade, XI-11)
Penyunting: Baihaqi Aditya, S.Pd
Smansade Update- Bangun estetika, olah jiwa, munculkan rasa bersama melalui tema Bangun Jiwa dan Raga dalam balutan P5.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi. Penerapan P5 ini didasarkan pada keperluan di lingkungan pendidikan.
Smansade melaksanakan kegiatan P5 yang diikuti oleh siswa-siswi kelas X dan XI. Kelas X mengusung tema "Kewirausahaan". Sedangkan kelas XI mengusung "Bangunlah Jiwa dan Raganya" sebagai tema keenamnya. Siswa-siswi dilatih untuk menumbuhkan jiwa empati, kerjasama, kreatif, dan percaya diri. Kegiatan P5 berlangsung selama 3 hari, yakni dari hari Senin, 20 Mei 2024 hingga Rabu, 22 Mei 2024.
Pada Senin (20/05/2024), seluruh siswa siswi kelas XI menampilkan drama dan musikalisasi puisi sesuai tema yang sudah diberikan pada minggu sebelumnya. Ada tiga tema untuk enam kelompok. Setiap kelompok mendapatkan kegiatan musikalisasi puisi atau drama dengan salah satu tema yang ditentukan. Tema tersebut adalah:
- Menumbuhkan Empati kepada Teman
- Menciptakan Rasa Percaya Diri
- Berprasangka Baik kepada Tuhan
Pertunjukan tersebut dilakukan di kelas masing-masing dengan dipandu oleh guru mata pelajaran tersebut. Dengan beberapa penampilan tersebut, guru mengambil perwakilan kelompok yang terbaik untuk menampilkan karyanya di panggung gelar karya P5. Masing-masing kelas terdapat enam kelompok. Melalui berbagai kelas tersebut, dipilihlah enam terbaik.
Pada hari Selasa (21/05/2024), kelas XI mengikuti senam yang dipandu oleh Fathoni Hari Bintara, S.Pd. Kegiatan ini bertujuan agar siswa-siswi tetap sehat, bugar, dan pikiran menjadi fresh. Setelah senam, siswa-siswi juga mengisi formulir mengenai penilaian antarteman dalam senam. Selanjutnya siswa-siswi menyusun makanan yang sudah disiapkan masing-masing kelompok untuk dirangkai dan disajikan menjadi konsep "Isi Piringku" dan makanan tersebut akan dinilai oleh guru. Tiga kelas terbaik akan mendapatkan penghargaan yang akan diumumkan saat gelar karya P5. Siswa-siswi juga memakan bekal sehat. Dilanjut siswa-siswi membersihkan area sekolah seperti toilet dan selokan sesuai pembagian tempat yang ditetapkan panitia. Hal ini untuk melatih tanggung jawab dan empati terhadap lingkungan sekitar.
Menyajikan drama musikalisasi saat Gelar Karya
Dokumentasi Pribadi
Hari Rabu (22/05/2024), merupakan puncak kegiatan gelar P5 di SMAN 1 Demak. Matahari bersinar terang menyoroti tiap sudut tempat SMAN 1 Demak. Terlihat berbagai senyuman gembira dan semangat menyambut hari itu. Pukul 07.45 WIB, Master of Ceremony kian menyapa seluruh masyarakat SMA N 1 Demak dengan senyuman gembira. Dilanjut dengan tarian bajidor dan tarian pembukaan pelajar pancasila.
Apresiasi Gelar Karya untuk para kelas dengan penampilan terbaik
Dokumentasi Pribadi
Selanjutnya, sambutan dan doa dipimpin oleh kepala SMAN 1 Demak, Solikhin, S.Pd., M.Pd. Hingga sampai pada penampilan drama dan musikalisasi puisi dari kelompok pilihan terbaik. Agar tidak jenuh, penampilan kelompok terbaik diselingi dengan penampilan band dan juga penampilan modern dance. Di penghujung acara, MC menyampaikan pembagian hadiah. Dari kegiatan kebersihan, isi piringku, hingga drama kelompok terbaik. Kian gemuruh siswa-siswi ketika mendapatkan berbagai hadiah dari masing-masing kegiatan tersebut. Juara pertama isi piringku dimenangkan oleh kelas XI-2, sedangkan juara pertama penampilan drama dimenangkan oleh kelas XI-9.
Dwi Jayanti Syarifudin adalah salah satu pemeran drama terbaik kelompok 5 dari kelas XI-9. "Perasaan setelah memenangkan drama gelar karya P5 senang, bahagia, sedih, terharu karena semua rasa capek kita terbayarkan. Merasa bangga pada diri sendiri karena telah memenangkan sekitar 72 kelompok menjadi 12 terbaik sampai 6 terbaik dan sampai menjadi dua terbaik sehingga kami menjadi juara 1," ujar Dwi.
"Setelah kami menang kami mendapatkan pengalaman bahwa semua hal apabila dikerjakan secara bersama terasa ringan dan apabila ada perselisihan karena perbedaan pendapat bisa menjadi pembelajaran kita agar bisa mengalah atas kondisi atau situasi yang sedang dihadapi, karena ego yang dipertahankan maka semua akan pekerjaan akan lenyap dan tidak tersisa apapun, dan sepatutnya teman itu selalu membantu teman yang sedang kesulitan bukan malah memojokkan jadi rasa kekeluargaannya lebih terasa," sambungnya.
Bangun jiwa dan raga, pijakan awal yang menjadi parameter positif menumbuhkan jiwa-jiwa berkarakter civitas smansade! (HNR/EPL/BA/Hum).
Sekolah P5 Lingkungan