SMA Negeri 1 Demak

Jl. Sultan Fatah No. 85 Demak

Maju Bersama Hebat Semua

Sambutan Kepala Sekolah

KEPALA SEKOLAH

Assalamu ‘aikum, Salam sejahtera para pembaca

Puji dan Syukur Alhamdulillah mari selalu kita panjatkan kehadhirat Allah yang mahakuasa, Alloh yang selalu mengasihi dan menyayangi kepada semua makhluknya, wabilkhusus kepada keluarga besar SMA Negeri 1 Demak tercinta.

Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, kekasih Allah, yang selalu kita nantikan safaatnya di kelak yaumul Akhir nanti. Allohuma Amiiin

Para pembaca web SMA 1 Demak yang setia, sekarang ini kita sudah memasuki abad 21, terkadang disebut juga dengan abad milenial, kemajuan industry Four point Zero (4.0). Kebanyakan orang menyebutnya dengan abad modern, abad milenial. Pada masa ini atau orang muda menyebutnya jaman now gitu lho. Abad atau masa yang ditandai dengan pesatnya kemajuan teknologi digital ( IT /informasi dan teknologi) di segala bidang misalnya bidang informasi, transportasi, kumunikasi, perdagangan, bahkan penyelengaraan pemerintahan serta pendidikan dsb.

Untuk yang disebut terakhir bahkan presiden menunjuk ahli IT yang masih sangat muda Nadiem Makarim (Bos operator Ojek Online, baru berumur 35 tahun) untuk menjadi nahkoda Pendidikan Nasional dan kebudayaan. Tujuan dan maksud Presiden mungkin untuk mengejar Pendidikan nasional agar tidak tertinggal dari arus kemajuan teknologi dan informasi dunia yang begitu pesat.

Arus informasi begitu mudah, murah, dan cepat sekali kita dapatkan setiap saat tanpa adanya rentang atau jeda waktu, bahkan tempat kita berada/mau di gunung, di laut, di rumah di desa bahkan dipelosok pelosok desa yang penting ada sinyal. Saat itu ada sebuah peristiwa/kejadian, saat ini pula kita dapat mengetahui apa peristiwanya, dimana kejadianya, apa yang terjadi. sepuluh tahun yang lalu kita memperoleh informasi dari Telefon, Majalah atau Koran, Buku dan dari Radio maupun Televisi, kadang kita perlu waktu 1 x 24 jam alias satu hari. Sekarang informasi begitu didominasi oleh Youtube, Twiter dll. Malah sebelum itu ada facebook. Sekarang arus informasi begitu deras dan cepatnya melalui jaringan WA yang bisa diakses melalui Telefon genggam. Semua orang bebas menguplaud berita atau kejadian. Saat itu pula apa yang kita sampaikan bisa diterima beratus-ratus orang. Dari sekian ratus orang kemudian mengeshare ke kelompok atau grup WA yang lain. Jadilah dalam waktu hanya sekejap atau beberapa menit bahkan detik, informasi sudah menyebar kepada ribuan orang lain bahkan bias jadi jutaan.  Ini artinya bahwa dengan memiliki telefon genggan informasi dunia ada dalam genggaman kita.

Pada masa sepuluh tahun yang lalu bila kita ingin bepergian kita bisa naik ojek dari rumah dengan cara menelfon tukang ojek pangkalan terlebih dahulu. Baru setelah itu kita  ganti naik angkutan,  baik angkutan maupun bus sesuai pilihan kita. Barulah kita sampai ke tempat tujuan kita. Dan tujuan inipun tidak terserah kepada kita, kita hanya sampai ke pangkalan ojek.

Sekarang jaman now, jaman milenial prosedur itu sudah berkurang bahkan cenderung hilang. Untuk menuju suatu tempat kita tinggal klik aplikasi di handfon kita. Terserah kepada kita tinggal pilih yang motor atau mobil sesuai dengan keinginan dan keperluan kita. Semua itu ada dalam HP kita yang berbasis On Line. beberapa saat kemudian transportasi yang kita pesan akan datang di tempat kita. Itupun kita tidak harus memulai dari rumah, saat kita sedang belanja, rekreasi, di jalan bahkan dari mana saja asal jangkuan internet bisa diakses/ ada sinyal HP. Yang lebih istimewa adalah ongkos yang diminta sudah standar sesuai aturan. Tidak harus tawar menawar seperti ojek pangkalan. Begitu mudah dan canggih bukan. Jaman now gitu lho…

Dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi digital ini semakin memudahkan kita untuk beraktifitas. Bukan hanya mengantarkan kita ke tempat tujuan, ketika kita butuh apa saja tinggal klik aplikasi di android kita. Mau pesan makanan cukup dari rumah dan makanan datang sendiri, mau beli barang tinggal pilih di toko online mana yang kita suka. Barang datang sendiri. Bahkan bayarnyapun juga langsung pakai aplikasi. begitu mudah dan cepatnya teknologi peradaban manusia kini.  Konon dengan derasnya arus digitalisasi ini sudah banyak mall dan supermarket yang tutup karena bangkrut. Siapapun sekarang boleh membuka toko online. Tidak harus punya bangunan, tidak harus punya kios di pinggir jalan raya yang cukup strategis. Cukup di rumah promosi lewat On Line orang akan pesan dari rumah, dan barang tinggal dipaketkan. Bereslah urusan.

Dalam bidang pendidikan pun kemajuan teknologi digital tidak kalah dengan bidang yang lain. Sekarang orang mau belajar apapun ilmunya sudah tersedia dan digelar semua. Kita tinggal pilih mana yang kita butuhkan. Mau belajar matematika yang dulu sangat menyusahkan dan dijauhi,  sekarang begitu mudahnya kita mengambil tutorial dari youtube. Fisika yang rumusnya begitu rumit dan membingungkan sekarang kita bisa minta petunjuk langsung ke professor google. Belajar acting, pidato sudah ada teori dan contohnya secara langsung. Begitu juga dengn ilmu-yang yang lain. Mau latihan ujian, semua soal sudah tersedia, bahkan kita dapat mengukur/ menilai kemampuan kita sejauh mana dengan soal yang kita kerjakan. Semua itu sekarang tinggal berpulang kepada kita. Mau apa kita.

Persoalanya bagi kita yang sekarang sedang belajar adalah, mau kita bawa kemana diri kita ini kelak setelah lulus dari sekolah. Mengingat, menimbang kemajuan teknologi yang demikian cepat dan pesat. Bisakah kita nanti mengikuti arus perkembangan teknologi yang majunya bak anak panah yang melesat kencang dari busurnya, apakah kita hanya menjadi penonton yang berarti kita tergilas. Tambahan lagi bahwa sekarang ini bangsa Indonesia sedang mengalami bonus demografi. Usia anak Sekolah Menengah Atas yang luar biasa banyaknya dan tidak lama lagi akan menjadi usia kerja yang  jumlahnya paling besar diantara usia tua dan usia anak-anak. Inilah dua persoalan Pendidikan yang sangat penting dan serius yang harus kita hadapi dan kita pecahkan secara sinergi dan Bersama-sama.

Dunia pendidikan punya tugas dan tanggung jawab yang berat untuk menyiapkan sumber daya manusia menghadapi tantangan teknologi dan banus demografi ini. Meskipun pemerintah dalam hal ini Dinas pendidikan nasional telah menyiapkan kurikulum yang baru(2013) dengan pembelajaran dan penilaian berbasis HOTs belum menjamin anak-anak kita nanti bisa sukses. Bahkan kita juga tidak tahu nanti apakah anak-anak kita bekerja sesuai dengan ilmu yang kita berikan sekarang. Bahkan ada seorang pakar/ahli dari Amerika mengatakan bahwa anak-anak kita besuk bekerja dengan pekerjaan yang belum terdengar jenis maupun  bidangnya. Bisa saja ini terjadi.

Sukses dalam belajar belum tentu dapat menjamin sukses menghadapi tantangan zaman di masa datang. Namun demikian setidaknya kita harus tetap optimis menghadapi masa depan, tetap semangat menjalani kehidupan dan terus-menerus menggelorakan gairah belajar anak  didik kita agar nantinya tidak terlindas oleh kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, bahkan hanya menjadi penonton. Semoga, Amiiin