Bersama Maknai Isra’ Mi’raj Nabi di Penghujung Februari

Selasa, 28 Pebruari 2023 ~ Oleh Umi Tsaniyatul Latifah ~ Dilihat 533 Kali

Smansade Update- Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an terdengar merdu di telinga. Dibawakan dengan penjiwaan yang matang dalam penyampaiannya. Audiens khusyuk membersamainya. Berkumpul dan melebur menjadi satu dalam peringatan Isra' Mi'raj di Bulan Rajab Sang Nabi agung Muhammad SAW

Selasa pagi, 28 Februari 2023, segenap civitas akademika SMA Negeri 1 Demak melaksanakan kegiatan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1444H/2023 dan doa bersama di lapangan utama sekolah.

Grup rebana An-Najam SMAN 1 Demak tampil apik mulai dari awal penyambutan siswa-siswi di awal acara, pembacaan maulid Nabi Muhammad SAW, pengiring mauidloh hasanah sampai pada penutup acara.

Rangkaian acara dimulai dari pembacaan Asmaul Husna. Dilanjutkan dengan alunan merdu pembacaan ayat-ayat suci al Qur’an oleh Rohis (Rohani Islam) SMAN 1 Demak. Sayup-sayup angin sepoi-sepoi tanpa panas matahari dan rintik hujan hari ini serasa turut mendukung terselenggaranya kegiatan peringatan Isra Mi’raj dan doa bersama.

Selepas kepala sekolah memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan, selanjutnya pembacaan istighosah dipimpin langsung oleh Pembina Rohis SMA Negeri 1 Demak, Choirul Rozak, S.Pd.I., M.Pd. Membaca istighosah merupakan bagian dari wasilah doa dan harapan agar semakin didekatkan dan dijabah oleh Allah SWT.

Menyambut bulan Sya’ban  dalam kalender Islam, diisi pula dengan pembacaan arwah jama’ dan tahlil bersama Setyo Nugroho, S.Pd. M.Pd. Tujuannya untuk mendoakan bapak/ibu guru SMAN 1 Demak yang telah terlebih dahulu berpulang ke Rahmatullah. Semoga semua amalan beliau-beliau sebagai guru tercatat sebagai amal jariyah yang tidak terputus pahalanya.

Jiwai bersama Makna Isra' Mi'raj Nabi

Pembacaan maulid Nabi Muhammad SAW diiringi oleh grup Rebana An-Najam menambah rindu sebagai umat Nabi Muhammad, rindu serindu-rindunya seraya mengharapkan syafaatnya. Salah satunya pujian dari syair ‘mughrom’ yang menggambarkan pujian kepada Sang Musthofa pemilik fisik dan akhlak sempurna.

Puncak acara adalah mauidloh hasanah dari KH. Drs. Adib Zamroni dari Guntur. Diantara hikmah peringatan Isra Mi’raj ini dalam pidatonya beliau menyampaikan ada beberapa karakter atau ciri penghuni surga, kunci menggapai kesuksesan dan menghindarkan diri dari golongan yang tidak diperbolehkan melihat pintu surga.

“Penghuni surga memiliki ciri atau karakteristik yang positif. Pertama, wajhun malihun. Penghuni surga selalu menampilkan wajah yang ceria, gembira dan optimis. Wajah ceria merupakan bagian dari karakteristik seseorang yang selalu berfikir positif (positif thinking) dengan semua orang dan segala hal. Kedua, lisanun fashihun. Penghuni surga selalu bicaranya hal-hal yang baik dan bermanfaat, banyak bersholawat, pembicaraannya selalu menyejukkan. Ketiga, qalbun naqiyyun. Penghuni surga berhati bersih. Tidak iri dan dengki. Mampu mengendalikan diri dari amarah, emosi dan ego. Dan selalu mengedepankan persamaan bukan perbedaan. Terakhir, penghuni surga memiliki yadun sahiyyun. Penghuni surga memiliki karakteristik yang dermawan. Mau berbagi ilmu, pemikiran, harta, dan tenaga”

Beliau juga menjelaskan kepada segenap peserta didik agar selalu menghormati dan memuliakan kedua orang tua, juga menghormati orang yang pernah mengajarkan ilmu kepada kita yaitu bapak/ ibu guru sebagai kunci menuju kesuksesan.

Di akhir penjelasan KH. Drs. Adib Zamroni menyampaikan pula bahwa jangan sampai termasuk ke dalam golongan yang tidak dapat melihat pintu surga. Jangankan melihat isinya, melihat pintu surga pun tidak boleh, yaitu anak yang durhaka kepada orang tua, laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki serta suami/ayah yang membiarkan anak/istrinya melakukan perbuatan dosa dan kemaksiatan.

Semoga kita senantiasa dilindungi oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dalam setiap langkah dan dalam setiap waktu kita selalu mengingat-Nya.

Rangkaian kegiatan Isra’ Mi’raj di lingkungan SMAN 1 Demak usai pukul 12.00 WIB. Terselip harapan agar dapat meningkatkan kualitas akhlak dan ibadah generasi milenial di era digital. (UTL/BA/Hum).