Kaleidoskop SMANSADE Februari 2025: Asah Kreativitas Siswa-Siswi Melalui Pakar Sastra dan Gali Kreasi

Senin, 03 Maret 2025 ~ Oleh Baihaqi Aditya ~ Dilihat 97 Kali

Oleh : Fara Rabbani Syihab XI-12 (Jurnalistik Smansade)

Penyunting: Baihaqi Aditya, S.Pd

Smansade Update- Rabu (26/02/2025) OSIS SMA Negeri 1 Demak bekerja sama dengan ekstrakurikuler jurnalistik menyelenggarakan sebuah kegiatan bertajuk Pakar Sastra dan Gali Kreasi 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan literasi dan kreativitas siswa-siswi melalui berbagai kompetisi Terdapat tiga perlombaan yang dihelat yaitu lomba magnet (membuat mading), pemilihan duta pustaka, lomba atmasatya (debat literasi) dan best supporter.

Sebelum memasuki rangkaian acara, kegiatan dimulai dengan khotmil Qur’an yang diikuti oleh civitas Smansade. Sebagai informasi tambahan, giat khotmil Qur’an merupakan salah satu bagian dari budaya positif SMAN 1 Demak yang diadakan sebulan sekali untuk memperkuat aspek spiritual. Setelahnya, Kepala SMA Negeri 1 Demak memberikan sambutan sekaligus pembukaan resmi dimulainya event Pakar Sastra dan Gali Kreasi 2025. Kegiatan tersebut diikuti oleh 24 kelas yang terdiri dari kelas X dan XI.

Salah satu sudut sekolah, tepatnya di selasar ruang seni tari, lomba Magnet menjadi ajang bagi perwakilan setiap kelas untuk menunjukkan kreativitasnya dalam merancang, menyusun, dan membuat mading (majalah dinding). Setiap tim berusaha untuk menyajikan visual informasi terkini dan menghias mading dengan elemen-elemen visual yang menarik.

Membuat Mading yang menarik dalam Pakar Literasi dan Gali Kreasi 2025

Dokumentasi Pribadi

”Jujur, saya senang sekali soalnya lomba yang saya ikuti kan lomba yang butuh kerjasama dan temen-temannya banyak yang mendukung. Semua ikut kerjasama menyumbangkan ide-ide yang cemerlang. Peraturan dari OSIS juga fleksibel terkait pembuatan mading, jadi kami yang ikut bisa mempersiapkan mading dengan baik. Allhamdulilah usaha kami membuahkan hasil. Kami mewakili kelas XI-6 mendapatkan juara pertama pada kategori lomba Magnet,” ujar salah satu peserta lomba, Arina El Hasan ketika ditanya mengenai kesan dan pesan selama mengikuti perlombaan.

Sementara itu, di waktu yang bersamaan, tepatnya di area lapangan sekolah, lomba Duta Pustaka 2025 berlangsung tak kalah serunya. Lomba ini tidak hanya menilai kemampuan peserta dalam public speaking tetapi juga menilai sejauh mana pemahaman peserta terhadap dunia literasi. Lomba Duta Pustaka dimulai dengan perkenalan peserta dan penyampaian advokasi. Kemudian dilanjutkan sesi pernyataan benar-salah. Pada sesi ini peserta diuji pengetahuannya tentang literasi dan topik umum. Dimana mereka harus mengangkat papan yang bertuliskan ‘benar’ atau ‘salah’ sesuai dengan pernyataan yang diberikan. Sesi yang terakhir yaitu cerdas cermat, pada sesi ini peserta di uji ketepatannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar literasi. Pemenang Duta Pustaka 2025 diraih perwakilan X-2 atas nama Tsaqif Ahmad Zulfaril Arsyad.

Kuis Benar-Salah dalam Pemilihan Duta Pustaka SMAN 1 Demak 2025

Dokumentasi Pribadi

Ruang Aula sekolah juga dihelat sebaga venue untuk kategori lomba atmasatya yang berupa debat. Setiap tim yang terdiri dari tiga orang perwakilan dari masing-masing kelas berdebat tentang berbagai mosi yang menarik. Para peserta mempersiapkan argumen mereka dengan matang, menunjukkan kemampuan dalam berbicara dan berpikir kritis.

“Jujur, saya merasa pada lomba atmasatya yang diselenggarakan terbentur beberapa halo teknis.  Seperti manajemen waktu contohnya sehingga lomba debat selesai paling belakangan. Namun, dibalik beragam tantangan teknisnya, lomba debat tetap berjalan dengan baik dan buah dari usaha tersebut, kami yang mewakili kelas XI-12 akhirnya dapat meraih juara pertama,” terang Aurel Intana Raihanunnisa, salah satu peserta lomba debat yang mewakili kelasnya.

Kegiatan Pakar Sastra dan Gali Kreasi ini bukan hanya terkait menang dan kalah. Melainkan tentang bagaimana setiap individu dapat menggali potensi dirinya, memperluas wawasan dan pengetahuan, serta meningkatkan kreativitas. Berakhirnya kegiatan Pakar Sastra dan Gali Kreasi ini, siswa tidak hanya pulang membawa pengalaman tapi juga menumbuhkan semangat baru untuk terus berkembang. (FRS/BA).