Tumbuhkan Kesadaran Lingkungan, Sekolah Gaungkan P5 dengan Gaya Hidup Berkelanjutan
Kamis,
02 Pebruari 2023 ~ Oleh Baihaqi Aditya ~ Dilihat 3925 Kali
Smansade Update- Kehidupan dunia semakin kompleks. Abad 21 menawarkan beragam hal menarik. Modernitas, kemudahan, dan terciptanya hal-hal baru merupakan salah satunya. Namun, dibalik hal tersebut terselip potensi yang mengancam dibaliknya. Lingkungan yang bermasalah akibat polusi dan sampah menjadi contohnya. Mengenalkan potensi isu global dan pemanfaatan limbah lingkungan, Gaya Hidup Berkelanjutan pun diperkenalkan.
Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) memiliki program khusus yang menyertainya. Selain mempelajari berbagai mata pelajaran yang telah ditentukan pemerintah, juga terdapat muatan bernama Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, yang seterusnya untuk memudahkan akan disingkat menjadi P5. Masing-masing satuan pendidikan diwajibkan melaksanakan P5 yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan sekolah. Semester genap tahun ajaran 2022-2023, tema P5: Gaya Hidup Berkelanjutan merupakan gaung utamanya.
Penerapan kegiatan P5 dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan saat ini hanya dilakukan pada jenjang kelas X. Hal tersebut karena pada lingkungan Smansade, Kurikulum Merdeka masih memasuki tahun pertama. Adapun pemilihan tema dengan fokus isu lingkungan menjadi perhatian utama tim P5 SMAN 1 Demak yang dikoordinir Fathoni Hari Bintara, S.Pd.
“Jadi, program P5 dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan kita pilih agar siswa-siswi lebih peka dengan lingkungan sekitarnya dan mampu mengolahnya menjadi lebih bermanfaat. Adapun substansi yang dipilih disesuaikan dengan sekolah. Mengingat Smansade merupakan sekolah berbasis adiwiyata, maka cocok diterapkan. Isu global dan pemanfaatan limbah plastik masuk didalamnya”, ujar guru mata pelajaran biologi tersebut.
Selama tiga hari, sejak Senin (30/01/2023) hingga Rabu (01/02/2023) program P5 berlangsung dengan substansi kegiatan yang berbeda-beda.
Hari pertama, peserta didik secara berkelompok difokuskan mengasah kemampuan penguasaan teknologi, kecakapan berkomunikasi,dan merepresentasikan hasilnya. Pembuatan power point bertema gaya hidup berkelanjutan dan poster digital terkait isu lingkungan menjadi produk akhirnya.
Asah kemampuan berkomunikasi melalui presentasi
Hari kedua, masih secara berkelompok, peserta didik mendapatkan tantangan untuk mengubah dan memanfaatkan galon air mineral menjadi pot tanaman yang representatif. Keterampilan kerjasama, komunikasi, menumbuhkan estetika seni, dan praktek planting (menanam) secara langsung diharapkan dapat mengasah kemampuan afektif dan psikomotorik siswa-siswi.
Manfaatkan limbah plastik menjadi pot tanaman yang menarik
Kegiatan P5 pada hari ketiga ditutup dengan mengolah (reuse) baju bekas menjadi benda lain yang bermanfaat. Salah satu pemanfaatannya yaitu dibuat menjadi totebag (tas belanja). Setiap peserta didik membawa kaos bekas. Setelah itu, kaos dipotong sesuai pola yang diinginkan. Kemudian dijahit dengan rapi menggunakan media jarum dan benang. Agar tampilan totebag lebih menarik, dibuatlah corak/gambar/objek abstrak yang dilukis menggunakan cat. Aksesoris tambahan juga diperbolehkan sebagai bagian dari pengembangan kreativitas.
Menyulam, menjahit, dan melukis tas belanja dari barang bekas
Salah satu peserta kegiatan P5, Desy Rahmatul Muna menyampaikan jika kegiatan membuat totebag menumbuhkan kepuasan sendiri.
“Senang sekali mengikuti kegiatan P5 ini, karena bisa menambah pengalaman membuat tas sendiri. Selain itu juga dapat menambah pengetahuan akan pentingya pemanfaatan limbah pakaian menjadi sesuatu yang tetap berguna,” terang siswi kelas X-9 tersebut.
Pendapat lain juga disampaikan Alfiona Rahma Gustianov yang merasa banyak benefit yang didapatkannya selama kegiatan P5 dilangsungkan.
“Melalui program Gaya Hidup Berkelanjutan, saya belajar mengenai banyak hal. Mulai dari time management, percaya diri, dan keuletan dalam menyiapkan step by step agar dapat berjalan dengan lancer. Program-programnya juga menarik dan unexpected dengan kain bekas yang dapat diubah menjadi totebag itu sangat kreatif. Program P5 menurut saya pribadi memberikan impact (dampak) yang positif karena mampu membangkitkan semangat saya untuk lebih tertantang dalam belajar,” jelasnya.
Dimulai dari hal kecil, dimulai dari diri sendiri, mari belajar menerapkan gaya hidup berkelanjutan demi terciptanya visi lingkungan yang ramah untuk generasi mendatang. (BA/UTL/Hum).
Sekolah Lingkungan P5