; ; ;

SMA Negeri 1 Demak

Jl. Sultan Fatah No. 85 Demak

Cerdas - Santun - Berprestasi

Khidmat dan Meriah, Smansade Gelar Upacara Kemerdekaan ke-80

Senin, 18 Agustus 2025 ~ Oleh Baihaqi Aditya ~ Dilihat 12 Kali

Oleh: (1) Fani Aulia Kusumastuti, XI-3 (Jurnalistik SMA Negeri 1 Demak)

         (2) Jihan Salsabillah, X-7 (Jurnalistik SMA Negeri 1 Demak)

Penyunting: Baihaqi Aditya, S.Pd

 

Smansade Update- Delapan puluh tahun bukan usia yang sebentar. Usia yang penuh makna, perjuangan, perenungan, hingga harapan di masa depan. Melalui upacara peringatan kemerdekaan, harapan terus dipupuk dan direalisasikan demi masa depan Indonesia yang gemilang.

Minggu (17/08/2025), SMA Negeri 1 Demak melaksanakan upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan penuh khidmat. Sejak pukul 07.00 pagi, seluruh guru, tenaga kependidikanm, dan siswa-siswi dari jenjang kelas X hingga XII berkumpul di lapangan dengan mengenakan seragam yang telah ditentukan. Angin semilir sejuk menemani para peserta upacara yang tengah dibariskan sesuai dengan arahan dari salah satu guru SMA Negeri 1 Demak. Petugas upacara tampak bersiap di sisi selatan lapangan untuk menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.

Hiruk piruk kebisingan, suara yang mengisi udara, dan beberapa barisan belakang yang mulanya agak berisik seketika lenyap ketika barisan petugas upacara memasuki lapangan dengan berani. Mereka berjalan dengan langkah tegap menuju posisi masing-masing sebelum akhirnya protokol upacara membacakan komando pertama dengan percaya diri dan suara lantang. Barisan paskibra BARATA Smansade, gagah dan khidmat, akhirnya memasuki lapangan upacara. Barisan yang terbagi menjadi tiga, barisan 17, barisan 8, dan barisan 45 ini memegang peran inti dalam upacara peringatan kemerdekaan Indonesia. Bendera dibentangkan, Indonesia Raya dinyanyikan, hingga akhirnya bendera dengan makna keberanian dan kesucian membumbung tinggi, merepresentasikan kemerdekaan Indonesia.

Paskibra BARATA tuntas menunaikan tugas

Dokumentasi Pribadi

Setelah mengheningkan cipta, membacakan proklamasi, UUD Tahun 1945, dan Pancasila, kepala SMA Negeri 1 Demak yang juga menjadi inspektur upacara, Solikin, S.Pd. M.Pd. memberikan sepatah dua patah kata dalam amanatnya. Beliau menegaskan bahwa kita seharusnya tidak memikirkan apa yang negara beri kepada kita, tetapi kita harus memikirkan apa yang bisa kita beri untuk negara.

“Mengutip kata-kata dari bapak Soekarno, ‘Beri aku sepuluh pemuda, akan ku guncangkan dunia!’ Bapak Soekarno saja dengan sepuluh pemuda bisa menguncang dunia, apalagi dengan seribu dua ratus sembilan puluh enam murid SMA Negeri satu Demak,” ucap beliau membangkitkan semangat kemerdekaan para peserta upacara SMA Negeri 1 Demak. Upacara ditutup dengan ungkapan doa salah satu petugas upacara, mendoakan bangsa Indonesia, juga seluruh warga yang ada didalamnya.

Kemerdekaan adalah anugerah sekaligus amanah. Delapan puluh tahun sudah Indonesia berdiri tegak, namun tugas kita belum selesai. Seperti bendera yang terus berkibar di langit, semangat perjuangan harus tetap hidup di dada setiap generasi. Kata-kata Bung Karno tentang sepuluh pemuda yang mampu mengguncang dunia kini menjadi pengingat, bahwa dengan kebersamaan dan tekad yang kuat, kita bisa mengguncang masa depan bangsa menuju kejayaan. Mari jadikan peringatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi titik awal untuk berkontribusi nyata bagi Indonesia tercinta. (FAK/JS/BA).

Sekolah Upacara Kemerdekaan

KOMENTARI TULISAN INI

  1. TULISAN TERKAIT