; ; ;

SMA Negeri 1 Demak

Jl. Sultan Fatah No. 85 Demak

Maju Bersama Hebat Semua

Pramuka SMAN 1 Demak Gelar Pelantikan Bantara-Laksana di Bantir; Api Unggun Turut Menyertai Saat Pengukuhan

Sabtu, 05 Pebruari 2022 ~ Oleh Baihaqi Aditya ~ Dilihat 1332 Kali

SMANSADENews- Mencapai tahap yang lebih tinggi membutuhkan usaha keras, keuletan, dan kesabaran. Hari kedua dari rangkaian kegiatan di Bantir, sekali lagi peserta mencoba belajar secuil proses kehidupan. Dimana usaha sungguh-sungguh disertai niat keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa maka hasil akan mengikuti juga.

Aktifitas Pagi dan Lanjutan Jelajah Suci 

Udara pagi yang dingin di Bantir menyambut peserta PBPL dihari kedua, Jumat (04/02/2022). Hari kedua pun tidak kalah padatnya dibandingkan sehari sebelumnya. Namun antusias mengikuti program pelantikan kepemimpinan ini tetap masih membumbung tinggi.

Selepas ibadah shubuh, mentari mulai bangun dari peraduannya. Memberikan semburat cahaya yang sedikit demi sedikit menerangi lingkungan yang sebelumnya gelap gulita. Salah satu titik cakrawala Kabupaten Semarang, tepatnya dilapangan barak militer Bantir akan diadakan kegiatan pagi sehat bersama.

Senam dengan paduan abu-abu dan merah hati mengisi lapangan barak di pagi 

Warna abu-abu dan merah hati mengisi sebagian besar lapangan militer Bantir. Warna-warna tersebut bergerak. Mengikuti irama yang terkomando. Kompak dan terarah. Senam pagi sedang dilaksanakan dengan sumringah. Abu-abu adalah warna pakaian untuk peserta kelas XI sedangkan nyala merah hati dikenakan oleh kelas X dan XII.

Aktifitas pagi pukul 06.00 WIB tersebut merupakan secuil cerminan gaya hidup sehat. Masih dapat mengeluarkan energi, bergerak, berkeringat dan dapat menghirup udara segar disaat bersamaan adalah salah satu hal sederhana mensyukuri rahmat hidup. Disusul kemudian mengakrabkan kebersamaan melalui sarapan bersama.

Budaya antri juga ditanamkan sebagai bagian dari penumbuhan karakter berbudaya santun. Peserta dengan sabar menunggu untuk mendapatkan hak sarapannya. Setelah itu diarahkan kembali menuju tengah lapangan. Duduk bersila dan berhadap-hadapan. Memastikan seluruhnya mendapatkan hal yang sama. Selanjutnya, berdoa menjadi hal mutlak yang tak bisa ditawar. Barulah kegiatan makan pagi dilakukan. Meski dengan lauk yang sederhana, tetapi momen kebersamaan menjadi intinya.

Menikmati sarapan bersama  

Acara senam dan sarapan usai. Peserta diminta untuk berganti pakaian pramuka lengkap. Siap diberikan tugas pengabdian selanjutnya. Pukul 08.00 WIB, peserta kembali berkumpul di lapangan. Masing-masing dari mereka diberi bambu berukuran cukup besar yang dibungkus kain merah. Hari kedua kegiatan Jelajah Suci dilanjutkan namun dengan tingkat yang lebih tinggi. Bambu dan kain berwarna merah yang harus dibawa selama Jelajah Suci II menyimbolkan perjuangan para pendahulu dalam membebaskan Republik Indonesia dari penjajahan. Diharapkan setiap peserta dapat memaknai dan menyerapnya dengan baik bahwa pencapaian besar membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit.

Menyusuri rute jalan dengan bambu berselubung kain merah simbol perjuangan

Pemberian bantuan alat-alat kebersihan untuk tempat ibadah 

Berlangsung kurang lebih lima jam, banyak hal yang didapatkan dari Jelajah Suci II. Rute yang cukup panjang mungkin memberikan efek lelahnya fisik. Akan tetapi semua baik-baik saja. Para peserta dalam kelompoknya masing-masing belajar bagaimana meningkatkan kerjasama dengan situasi yang sulit. Tak hanya mengikuti rute yang telah disepakati, peserta PBPL juga melakukan pengabdian kepada masyarakat sekitar dengan ikut membantu bersih-bersih tempat ibadah dan memberikan bantuan alat-alat penunjang.

Olah jasmani, merekatkan kebersamaan melalui santap bersama dan dilanjutkan memaknai perjuangan para pahlawan serta belajar berbau dengan masyarakat sekitar menjadi hal positif bagi perkembangan karakter peserta.

Pelantikan dan Pentas Api Unggun

Sore hari, acara diisi dengan ice breaking berupa menyanyi dan tepuk tangan bersama. Selain itu juga ada pemberian motivasi dan pendalaman materi tentang pengamalan Dasa Darma dengan fokus loyalitas dan ketulusan dalam mengabdi. Narasumber materi diberi oleh kamabigus (Kepala Majelis Pembimbing Gugus Depan) sekaligus kepala SMAN 1 Demak, Solikhin, S.Pd., M.Pd.

Loyalitas dan ketulusan. Dua hal yang seharusnya saling beriringan, seirama, dan berimbang dalam kehidupan berorganisasi. Eksis dan majunya organisasi tergantung pemimpin dan anggota. Pemimpin mengakomodir kebutuhan dan memahami setiap karakter dari anggotanya. Sedangkan dukungan dan kepercayaan melalui loyalitas juga wajib ditunjukkan oleh sikap anggota kepada pemimpinnya. Ilmu kehidupan seperti ini sangat berguna bagi generasi muda sebagai bekal awal dalam hidup bermasyarakat nantinya. Terang kepala sekolah yang dulunya merupakan pendidik mata pelajara Bahasa Indonesia.

Pemberian motivasi dan penguatan oleh kamabigus

Menjelang senja, setelah kamabigus memberikan pendalaman materi, kegiatan berikutnya adalah pelantikan Laksana. Suasana berlangsung khidmat didalam salah satu ruangan barak. Tegang dan menahan rasa haru tampak dari dalam diri peserta. Segala perjuangan, penuh ujian, dan pengorbanan dua hari ini terbayar tuntas.

Pengukuhan Laksana berjalan lancar

Api unggun menjadi agenda penutup malam. Kayu-kayu dipasang membentuk semacam segitiga ditengah lapangan. Kemudian diguyur bensin dan disulut oleh api. Pelan tapi pasti, kobaran api mulai menjilat-jilat tumpukan kayu. Asap pun membumbung tinggi ke angkasa. Beberapa perwakilan peserta maju sembari membawa kayu dengan api menyala diatasnya. Suasana berlangsung hening. Penerangan hanya bersumber dari api. Acara api unggun ditutup dengan anggun.

Api unggun, keheningan, dan angkasa malam di Bantir

Malam semakin larut. Acara hari kedua selesai. Alam mimpi menjadi tempat peraduan peserta PBPL untuk menutup hari. (Ba/Cr/Hum).

 

(Bersambung)

Sekolah Kesiswaan Pramuka
  1. TULISAN TERKAIT