; ; ;

SMA Negeri 1 Demak

Jl. Sultan Fatah No. 85 Demak

Maju Bersama Hebat Semua

Kepala Sekolah: Pembentukan Karakter disiplin siswa tetap Menjadi Prioritas

Kamis, 29 Juli 2021 ~ Oleh Baihaqi Aditya ~ Dilihat 1283 Kali

SMANSADENews- Salah satu tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003 menumbuhkan dan membentuk watak (karakter) peserta didik. Karakter pada lingkup ini tentu saja yang berkaitan dengan hal-hal positif sesuai dengan cita-cita luhur bangsa Indonesia. Manajemen diri dan waktu termasuk salah satu unsur penting didalamnya.

Hampir satu setengah tahun akibat pandemi COVID-19, pelaksanaan proses pembelajaran sekolah di Indonesia dilaksanakan dengan konsep jarak jauh atau dalam jaringan (daring). Selama pelaksanaan pembelajaran daring tersebut, ditemukan titik-titik vital yang menjadi kelemahan. Minimnya kontrol diri dan ketepatan waktu menjadi problem utama bagi kalangan peserta didik. Terlebih mereka (peserta didi,-red) merasa lebih bebas karena lemahnya kontrol dari sekolah ataupun dari orang tua. Tidak seperti saat pembelajaran didalam kelas yang tiap saat selalu diawasi dan dikontrol penuh oleh sekolah melalui guru.

Demi mengatasi masalah yang demikian sekaligus "melecut" tumbuhnya sikap mengatur diri serta mampu memanajemen waktu, maka sistem pembelajaran daring di SMAN 1 Demak menerapkan teknik pembinaan bagi para peserta didik yang melanggar tata tertib sekolah.

Meskipun menggunakan pembelajaran di sman 1 demak menggunakan Daring, seluruh siswa SMAN 1 Demak tetap harus mematuhi aturan yang ada di sekolah. hal ini semata-mata untuk memberikan pembelajaran untuk pembentukan karakter. 

Perlu diketahui, platform yang saat ini digunakan oleh pihak sekolah dalam menunjang pembelajaran daring yaitu aplikasi telegram, google meet dan sistem LMS (Learn Management System). Khusus untuk telegram, peserta didik diwajibkan untuk melakukan kegiatan share location dari gawai telepon pintar yang mereka miliki sepuluh menit menjelang kegiatan belajar dimulai.

Misalkan pembelajaran dimulai pada pukul 07.15 WIB, maka siswa di grup kelas telegram-nya masing-masing wajib share location mulai pukul 07.00-07.10 WIB. Lebih maupun kurang dari waktu yang telah ditentukan maka dianggap melanggar dan akan menerima punishment dengan cara dikeluarkan sementara dari grup kelas oleh guru pengajar jam pertama. Pengaplikasian aturan tersebut dirasa tepat agar memaksa dan menggugah peserta menjadi pribadi yang mampu mengatur diri dengan baik dalam pembelajaran seperti yang diungkapkan oleh Waluyo Sudarmo, S.Pd., M.Pd. M.Si selaku wakil kepala bidang kurikulum.

“Metode mengeluarkan sementara siswa dari grup telegram sebagai bentuk kedisiplinan telah tepat. Kita ingin mendidik siswa SMAN 1 Demak menjadi pribadi yang berkarakter baik. Salah satunya melalui hal sederhana seperti kedisiplinan waktu. Nantinya jika siswa-siswi yang dikeluarkan sementara ingin dimasukkan kembali ke dalam grup, maka wajib datang ke sekolah dengan melalui pembinaan bagian kesiswaan dan piket sekolah. Semua demi terciptanya iklim pendidikan yang sehat dan kepentingan peserta didik sendiri di masa mendatang nanti”. Terang guru fisika tersebut.

Senada dengan hal tersebut, wakil sekolah Bidang Kesiswaan, Winarno,S.Pd., M.Pd. juga idem ditto terkait pembinaan bagi para peserta didik yang dikeluarkan dari grup kelas virtual via aplikasi telegram.

“Benar kita akan melakukan pembinaan secara humanis kepada siswa-siswi yang melanggar aturan share location. Ketika pembinaan telah dilaksanakan dan peserta didik tersebut telah menyanggupi syarat-syarat yang telah ditentukan, maka dapat dimasukkan kembali di grup kelas oleh pihak kesiswaan. Semoga penerapan hal ini mampu memberikan shock therapy bagi peserta didik bahwa jika ingin menempuh pendidikan di SMAN 1 Demak harus sungguh-sungguh, termasuk kedisiplinan diri yang tentu sangat penting bagi perkembangan siswa sendiri.” Tutupnya.(Ba/Cr//Hum)

Sekolah Kesiswaan Kurikulum
  1. TULISAN TERKAIT