Tingkatkan Kemampuan Menulis, SMA Negeri 1 Demak Gelar Diklat Penulisan Artikel
Jum'at,
10 Maret 2023 ~ Oleh Umi Tsaniyatul Latifah ~ Dilihat 326 Kali
Smansade Update- Start Writing, no matter what. The water does not flow until the faucet is turned on. –Louis L’Amour (American Novelist)-
Kamis, 9 Maret 2023, Dewan Guru SMA Negeri 1 Demak mengikuti kegiatan Diklat Penulisan Artikel Populer di Media Massa. Titik rendesvouz kegiatan bertempat di aula sekolah. Diklat diselenggarakan berkat segitiga mutualisme antara bidang pengembangan sekolah, Universitas Muria Kudus juga dan Koran Joglo Jateng.
Tujuan utama diadakan diklat agar menumbuhkan dan memperkuat kembali semangat menulis dewan guru. Selain urgensi akademik dan non-akademik, hasil karya Guru juga nantinya bermanfaat untuk digunakan pemenuhan angka kredit yang muaranya pada pijakan karir lebih progresif.
Acara dipandu Master of Ceremony Yulia Mufarichah, S.Pd., M.Pd yang dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan dirijen Desiany Amalia, S.Pd. Sedangkan pembacaan doa diamanahkan kepada Choerul Rozak, S.Pd.I., M.Pd. Serangkaian seremonial penuh makna diperkuat dengan sambutan pembukaan acara oleh Kepala Sekolah, Solikhin, S.Pd., M.Pd. Pemegang kebijakan tertinggi di Smansade tersebut menyampaikan bahwa diklat menulis penting untuk meningkatkan kompetensi sebagai guru. Tidak hanya sekedar mampu berbicara tetapi juga tahu dan mau menulis.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus, Drs. Sucipto, M.Pd.Kons. tampil sebagai pemateri utama diklat. Pemateri menyampaikan inti pembuatan tulisan yang adequate (memadai): judul menarik, prolog tulisan singkat sekaligus menggelitik, mudah dicerna, mengulas kejadian terkini, dan sedang menjadi trend di masyarakat. Beliau juga menambahkan jika sudah mengenal cara menulis, akan menjadi cinta dan menulis akan mudah. Menulis itu tidak sulit asal ada kemauan.
Dilanjutkan pemateri kedua, Pimpinan Redaksi koran Joglo Jateng, Gigih Firmansyah, M.Ag. dengan kalimatnya yang memiliki point of view kuat. “Kita dapat mengenal para ulama terdahulu melalui tulisannya, kita juga dapat mengenal pemikiran tokoh-tokoh dunia melalui tulisan,” paparannya.
Mas Gigih, begitu sapaannya menyampaikan garis besar materi tentang kiat-kiat menulis dan bagaimana cara menulis yang baik.
Dimulai dari fokus masalah, memilih satu masalah utama yang paling menarik dan paling diketahui. Selanjutnya masalah pilihan tersebut dijabarkan, dianalisa dan diperkuat dengan data, pendapat ahli, pengalaman, pengetahuan dari buku serta berita. Masalah dianalisa dengan teori terkait, mengutip pendapat teoritikus, logika yang benar dan pengalaman. Langkah terakhir menyimpulkan hasil analisa, menawarkan pertimbangan dan solusi.
Sebagai penutup, Mas Gigih menambahkan sebuah tagline 3N yang sarat akan akan frasa jawa. Niteni, Nirukke, Nulis dewe. Kita melihat gaya tulisan berbagai penulis, menuliskan seperti gaya tulisannya dan setelah bisa kita bisa menulis sendiri sesuai gaya tulisan kita.
Menulis dan menghasilkan karya, salah satu jejak positif agar tidak terlupakan oleh generasi-generasi penerus peradaban pada era berikutnya. (UTL/BA/Hum).
Sekolah Literasi Sosialisasi