Kompetisi Bank Sampah Kuatkan Kembali Gaya Hidup Berlandaskan Daur Ulang dan Keberlanjutan
Senin,
23 Oktober 2023 ~ Oleh Baihaqi Aditya ~ Dilihat 472 Kali
Oleh:
Erika Puji Lestari (Jurnalistik SMAN 1 Demak 2023, XI-11)
Vanessa Rose (Jurnalistik SMAN 1 Demak 2023, XI-10)
Smansade Update – Bank sampah, keberadaannya mungkin masih terdengar remeh. Namun, memiliki potensi besar sebagai pendorong munculnya gaya hidup reuse, reduce, recycling. Sebagai sekolah dengan salah satu misinya selalu menjadi role model bagi instansi-instansi pendidikan lainnya, SMAN 1 Demak ikuti kompetisi Bank Sampah 2023.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak, sebagai lembaga yang diberi amanah dan tanggung jawab dalam mengelola lingkungan dan mendorong gaya hidup berbasis lingkungan terus berupaya mendorong eksistensi bank sampah di masyarakat. Salah satu untuk memantiknya yaitu dengan penyelenggaraan lomba Bank Sampah 2023.
Jum'at (20/10/2023) Bank Sampah ‘Berkah’ SMAN 1 Demak yang satu lokasi dengan hutan mini dan green house, mendapatkan kunjungan istimewa dari para juri penilai lomba Bank Sampah 2023.
Kegiatan penilaian Bank Sampah berkah terjadwal pukul 08.30-09.30 WIB. Sebanyak empat juri penilai yang masing-masing mewakili Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperkim), Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappeda), dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinputaru) Kab. Demak. Sebelum tim juri datang ke lokasi Bank Sampah ‘Berkah’, di pintu gerbang sekolah mereka disambut dengan antusias dan suka cita oleh barisan pembuka Paskibra BARATA.
Setelah disambut barisan Paskibra, Tim juri melakukan meet and greet dengan kepala SMAN 1 Demak, Sholikin, S.Pd., M.Pd. Usai meet and greet, tim juri diajak safari lingkungan sekolah dan bermuara pada lokasi bank sampah ‘Berkah’. Disana, siswa-siswi ditugasi mengawal giat lomba sudah menunggu dengan pendampingan dari Fathoni Hari Bintara, S.Pd. selaku koordinator bank sampah ‘Berkah’.
Terdapat empat peserta didik yang ditugasi sebagai juru bicara dalam menjelaskan tata kelola bank sampah ‘Berkah’. Mereka adalah relawan pengelola bank sampah yang sudah berpengalam setidaknya selama satu tahun. Peserta didik yang ditunjuk mampu secara runtut menjelaskan kepada juri tentang cara kerja bank sampah. Mulai dari pembagian karung sampah untuk setiap kelasnya, pengumpulan sampah setiap hari Jumat pukul 11.30 hingga 12.30, penimbangan sampah, pendataan buku tabungan sampah masing-masing kelas, input data melalui google drive. Muara dari proses tersebut adalah pengunggahan data sampah ke aplikasi khusus yang dijadikan satu oleh guru koordinator bank sampah yaitu.
Selain dijelaskan sistem kerja dari bank sampah ‘Berkah’, tim juri diperlihatkan galeri bank sampah karya peserta didik SMAN 1 Demak yang berisi barang-barang daur ulang bernilai ekonomi seperti: tas belanja dari kemasan sachet, tas kain perca, tempat pensil kain perca, dan bunga plastik.
Bank Sampah, pionir gaya hidup dalam kebermanfaatan dengan memanfaatkan limbah sekitar sekolah
Spot lain yang ditinjau ialah komposter. Disini tim penilai diperlihatkan bagaimana saat siswa-siswi bekerja mengumpulkan sampah organik yang ada di sekolah lalu menjalankan alat komposter tersebut untuk kemudian dijadikan pupuk kompos. Kompos yang sudah jadi dikemas kemudian dapat digunakan.
Terdapat pula inovasi produk lingkungan yang bertajuk eko-enzim. Yaitu hasil fermentasi limbah organik dapur menjadi bahan yang mempunyai banyak manfaat untuk alam dan manusia. Siswa-siswi menjelaskan demo membuat eko-enzim yang limbahnya berasal dari limbah organik dapur kantin yang kemudian diolah menjadi eko-enzim agar bermanfaat sebagai herbisida, pestisida alami, penyaring air, dan pupuk alami.
Beberapa aspek penilaian yang menjadi indikator utama meliputi aspek tata kelola bank sampah, aspek pemanfaatan limbah bank sampah, aspek penilaian sosial dan aspek ekonomi.
Setyo Nugroho, S.Pd., M.Pd selaku ketua pengawalan lomba bank sampah ‘Berkah’ menuturkan harapannya bahwa keberadaan event bertajuk pemanfaatan limbah lingkungan disekitar sekolah mampu menggugah kembali jiwa reduce, reuse, dan recycling setidakya dikalangan civitas Smansade.
“Keberadaan lomba seperti bank sampah ini sangat penting. Mengedukasi bahwa limbah-limbah yang ada disekitar lingkungan sekolah sejatinya mampu dimanfaatkan untuk beragam hal. Pengurangan sampah sehingga lingkungan menjadi lebih indah. Gunakan kembali sampah-sampah daur ulang menjadi lebih bermanfaat dan ubah bentuk sampah menjadi sesuatu yang baru sehingga memiliki nilai kebermanfaatan yang luar biasa. Minimal dapat diterapkan pada lingkungan sekolah. Tidak hanya SMAN 1 Demak saja, namun dapat menjadi inspirasi untuk satuan-satuan pendidikan lainnya,” terang guru pengampu mata pelajaran biologi tersebut.
Bank sampah dan pengolahan limbah, dua elemen penting hidup dalam kebermanfaatan (BA/EPL/VR/Hum).
Sekolah Lingkungan Lomba