Hari Pertama Masuk, Guru dan Karyawan Hingga Siswa gelar Halal Bihalal
Senin,
09 Mei 2022 ~ Oleh Baihaqi Aditya ~ Dilihat 984 Kali
SMANSADE Update-Momentum Idul Fitri menghadirkan nuansa tersendiri. Diselimuti euforia sukacita yang berpadu dengan unsur agama. Beragam event digelar untuk menyempurnakan hari kemenangan tersebut. Halal bihalal adalah salah satu agenda khasnya.
Senin (09/05/22) merupakan hari dimulainya kegiatan di lingkungan sekolah selepas libur Hari Raya. Bertepatan dengan Lebaran Ketupat, hari raya kecil penggenap Idul Fitri terutama bagi penduduk Pulau Jawa. Kesempatan itu diisi dengan dua kegiatan sekaligus yang melibatkan interaksi antara pendidik dan peserta didik. Apel pagi sekalugus halal bihalal dilebur menjadi satu.
Apel dimulai ketika mentari masih memancarkan sinar hangatnya yang berpadu dengan udara segar pagi hari. Pukul 07.00 WIB para peserta apel mulai memasuki lapangan utama sekolah. Membentuk barisan rapi. Dewan pendidik, tenaga kependidikan, siswa-siswi kelas X, maupun kelas XI.
Kepala SMAN 1 Demak, Solikhin, S.Pd., M.Pd menjadi pembina apel mengutarakan pentingnya meningkatkan kualitas diri, menjadi pribadi yang pemaaf dan memperkuat silaturahmi pasca momen Idul Fitri tahun ini.
“Idul Fitri telah berlangsung seminggu yang lalu. Akan tetapi nuansanya masih terasa saat ini. Marilah kita semua yang telah kembali dipertemukan pada apel ini menjadi pribadi yang ‘fitrah’ kembali. Meningkatkan kualitas ibadah, saling memaafkan dan menjaga jalinan silaturahmi yang positif. Semoga kita juga dipertemukan kembali dengan momen ramadan dan lebaran di kesempatan mendatang.” Terangnya.
Setelah kegiatan apel selesai, dilanjutkan dengan acara halal bihalal dengan bersalam-salaman. Pertama, dewan guru dan tenaga kependidikan berbaris dan saling berjabat tangan sebagai simbol kerendahan hati dalam memberi dan meminta maaf dengan membentuk formasi mengular. Disambung siswa-siswi kelas X dan XI yang menyalami masing-masing Bapak/Ibu guru dengan santun. Lantunan lagu bernuansa Islami yang berbalut dengan tema Hari Raya menjadi pengiringnya. Menambah larut suasana halal bihalal di lapangan utama.
Ditelisik dari akar historisnya, budaya halal bihalal dapat dikatakan merupakan produk khas Idul Fitri di Indonesia. Dilansir dari republika.co.id, halal bihalal diadaptasi dari tradisi Pisowanan pada abad 18 di lingkungan Istana Mangkunegaran. Kolonisasi pemerintah kolonial Belanda dalam rentang abad 19 hingga awal 20 tetap mengizinkan adanya halal bihalal. Kemudian kembali digemakan oleh Kyai Haji Wahab Chasbullah di tahun 1948. Semakin populer mulai tahun 1963 ketika Presiden Soekarno dan Buya Hamka mempraktekkannya di Istana Merdeka.
Halalbihalal berasal dari kata halla-yahillu yang bermakna ‘menguraikan’ atau ‘mengampuni’. Saling memaafkan antar insan sehingga tercipta harmoni dalam kehidupan. (Ba/Cr/Hum).
Sekolah Idul Fitri Kesiswaan