; ; ;

SMA Negeri 1 Demak

Jl. Sultan Fatah No. 85 Demak

Maju Bersama Hebat Semua

Salah satu siswa sedang menjalani Swab oleh petugas kesehatan pada hari jum'at kemarin

Perwakilan Siswa SMAN 1 Demak di Swab untuk antisipasi Varian Omicron di Sekolah

Sabtu, 19 Pebruari 2022 ~ Oleh Baihaqi Aditya ~ Dilihat 983 Kali

SMANSADENews-Ancaman varian baru mulai muncul. Mendistraksi berbagai sendi kehidupan yang beberapa waktu lalu telah mendapatkan angin segar. Konsep 3T (tracing, testing, treatment) diintroduksikan. SWAB antigen secara acak digaungkan dan dilaksanakan, terutama di dunia pendidikan.

Beberapa waktu silam, harapan akan bangkitnya sistem pendidikan di Indonesia mulai terwujud. Sekolah telah diperbolehkan membuka kelas tatap muka 100% secara terbatas. Kegiatan yang lebih dari dua tahun yang seolah senyap mulai menggeliat kembali. Setidaknya itu terjadi hingga awal-awal Februari. Memasuki minggu kedua bulan Februari, alarm waspada digemakan. Varian Omicron datang, kembali mengancam pondasi kebangkitan yang baru ditanam.

Jumat (18/02/2022) mulai pukul 10.00 WIB, SMAN 1 Demak bekerjasama dengan pihak Puskesmas III Demak melakukan SWAB Antigen. Berada di salah satu ruang kelas, siswa-siswi kelas X-IPS 2 yang tercatat 33 orang menunggu giliran mendapatkan treatment deteksi dini dari petugas medis.

Tidak sedikit dari peserta SWAB mengaku pengalaman ini merupakan yang pertama untuk mereka. Awalnya tegang, akan tetapi karena ini demi kebaikan bersama, proses pendeteksian tetap berjalan. selesai pukul 11.00 WIB.

Pada sela-sela kegiatan, dihubungi tim media SMAN 1 Demak, Kepala Sekolah melalui Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan, Winarno, S.Pd., M.Pd yang langsung mengawal menuturkan urgensi deteksi dini  bagi semua pihak. Prioritas tentu keselamatan peserta didik.

“Sinergi dengan dinas kesehatan, dalam hal ini diwakili pihak puskesmas Demak III sangatlah penting. Kesehatan bersama menjadi prioritas sekolah. Semoga dengan adanya deteksi dini melalui SWAB antigen seperti ini kita dapat mengambil langkah yang tepat, taktis, dan efisien.” Terangnya.

Sampai berita ini dibuat, sudah delapan SMA Negeri di Kabupaten Demak yang harus legowo kembali mengkonversi teknis pembelajaran tatap muka 100% menjadi pembelajaran dalam jaringan guna antisipasi munculnya cluster baru di lingkungan sekolah. (Ba/Cr/Hum).

Sekolah Kesehatan Swab
  1. TULISAN TERKAIT