Pembiasan Karakter Disiplin Lalu Lintas Ditanamkan Sejak di Sekolah
Kamis,
06 Januari 2022 ~ Oleh Baihaqi Aditya ~ Dilihat 1320 Kali
SMANSADENews- Zaman terus berkembang dan bertransformasi. Salah satunya aspek transportasi. Dari tahun ke tahun, volume penggunaan kendaraan bermotor pada peserta didik meningkat pesat. Demi menyaring jumlah pemakai kendaraan bermesin yang memenuhi syarat di lingkungan Smansade dilakukan pemeriksaan secara ketat.
Kamis (06/01/2022) pagi, sekitar pukul 06.30 WIB mulai terlihat siswa-siswi SMAN 1 Demak berseragam batik memasuki area sekolah. Pemeriksaan suhu diaplikasikan. Salam hormat kepada bapak-ibu guru yang bertugas di gerbang depan diterapkan sebagai bagian dari budaya positive character buildings. Setelah itu, khusus bagi peserta didik pengguna sepeda motor harus melalui pos pemeriksaan kepemilikan SIM.
Pemeriksaan dilakukan atas dasar ketertiban berkendara sesuai regulasi usia. Hanya para peserta didik yang memiliki SIM yang diperbolehkan untuk memarkirkan kendaraannya di sekolah. Pelaksanaan tugas tersebut dilakukan oleh skuad PKS (Patroli Keamanan Sekolah) SMAN 1 Demak.
Koordinator lapangan PKS, Stiffa Riezky Maulana Aliasya menyebutkan sejauh ini pemeriksaan SIM berlangsung tertib meski dan sangat mendukung sistem baru tersebut.
“Adanya pemeriksaan SIM bagi siswa sangat mendukung penuh. Dengan begitu dapat meminimalisir hal-hal buruk dan membuat siswa taat aturan berlalulintas” Ungkapnya.
Lebih jauh, siswa yang ini duduk dikelas XI-MIPA 10 tersebut menerangkan mekanisme berjalannya kegiatan tersebut. “Setiap hari, petugas PKS yang diterjunkan dalam rangka mendukung kegiatan pemeriksaan SIM berjumlah lima orang ditambah dengan beberapa wiratama (senior) dan wiramuda (junior) yang membantu. Sementara ini masih membuka satu pos pemeriksaan. Dapat dikembangkan menjadi beberapa pos apabila volume kendaraan yang datang terlalu banyak.” Terangnya.
Senada dengan hal tersebut, Pembina PKS, Siti Makhmudah, S.Pd, M.Pd menyatakan pemeriksaan SIM sangat penting dan dibutuhkan pengembangan yang lebih baik agar dapat berjalan secara optimal.
“Pemeriksaan SIM sudah cukup efektif dan sesuai regulasi. Kedepan, penting untuk dikembangkan tindak lanjutnya seperti mengecek posisi parkir kendaraan siswa dan mungkin juga perlu ya pemakaian barcode bagi yang telah memiliki SIM agar pemeriksaan tidak membutuhkan waktu lama ”. Ujar Guru Matematika.
Pantauan lapangan memang terlihat yang telah memiliki SIM didominasi kelas XII. Sementara untuk sebagian besar kelas XI dan X harus memutar kendaraannya dan parkir diluar area sekolah sebagai konsekuensi belum memenuhinya umur mereka untuk mendapatkan SIM.
Melalui penyaringan pengguna kendaraan bermotor, diharapkan peserta didik paham bahwa ketertiban dan etika berkendara mutlak diterapkan demi terciptanya kekondusifan di sekolah. (BA/Cr/Hum).
Sekolah Kesiswaan Pks