Ektra BARATA Mulai Gelar Latihan Rutin Dengan Prokes Ketat

Kamis, 09 September 2021 ~ Oleh Baihaqi Aditya ~ Dilihat 846 Kali

SMANSADENews- Angin segar menaungi ekstrakurikuler dan organisasi siswa di SMA Negeri 1 Demak. Kegiatan diluar jam belajar yang ditujukan untuk menyalurkan minat, bakat dan potensi peserta didik tersebut akhirnya menemui titik terang. Salah satu yang terdampak kabar baiknya adalah Paskibra BARATA Smansade.

Berdasarkan keputusan bersama pada rapat koordinasi bersama pembina dan pelatih ekstrakurikuler dan organisasi siswa di SMAN 1 Demak yang diselenggarakan pada akhir Juli 2021, diputuskan bahwa kegiatan rutin ekstra dapat diaktifkan lagi untuk tatap muka mulai tanggal 01 Agustus 2021 dengan syarat. Artinya sebanyak 36 ekstrakurikuler dan organisasi siswa dilingkungan sekolah yang satu setengah tahun ke belakang seperti “mati suri” akibat pandemi dapat digerakkan kembali.

Kondisi ini didukung juga dengan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dirilis jatengprov.go.id pada Bulan Agustus menunjukkan bahwa wilayah Kabupaten Demak turun dari level 4 menjadi level 2.

Khususnya ekstrakurikuler Paskibra BARATA yang memang membutuhkan latihan dan praktek secara fisik secara langsung tentunya antusias menyambut kebijakan baru tersebut. Hal ini senada dengan yang diamini oleh Pembina Paskibra BARATA, Muhammad Ariffandi, S.Pd.

“Sepanjang mematuhi protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah, saya setuju dengan kembali aktifnya latihan dilapangan secara terbatas. Demi menumbuhkan jiwa nasionalisme dan terbentuknya karakter sesuai harapan negara”. Ungkap guru sosiologi.

Namun, mengingat besarnya anggota Paskibra BARATA di Smansade, terdapat klausul khusus dalam pelaksanaan latihan tatap muka. Blended Training adalah pilihan yang sejauh ini tepat diaplikasikan. Artinya program latihan yang digelar setiap Senin dan Kamis tersebut dilakukan secara tatap muka dan yang satunya lagi melalui ruang virtual (online via Google Meet).

Latihan tatap muka diadakan dihalaman sekolah dengan protokol kesehatan. Jumlah personal maksimal yang diizinkan adalah 30 orang sedangkan sisanya mengikuti latihan secara online. Terdapat perbedaan menu antara latihan tatap muka dan jalur dunia maya. Untuk yang tatap muka porsi penempaan fisik-mental, latihan baris-berbaris, dan kekeluargaan antar angkatan diutamakan. Sedangkan porsi untuk latihan secara online lebih ditekankan kepada penumbuhan pengetahuan mengenai bela negara, nasionalisme, dan  cinta tanah air.

Lurah (ketua) Paskibra BARATA Smansade, Chabbah Tri Septiyan menyampaikan Alhamdulilah dengan diberikannya izin latihan tatap muka secara terbatas membuat organisasi Paskibra BARATA lebih dimudahkan dalam melatih anggotanya. Rasa kekeluagaan semakin terasa, kemampuan dasar sebagai pasukan pengibar bendera juga Nampak dan paling utama tentu dapat menumbuhkan karakter yang nasionalis. Semoga kedepannya semakin cerah dan dapat beraktivitas seperti sedia kala.” Tutupnya. (Ba/Cr/Hum).